Santo Hilarius dari Arles, Uskup
Hilarius lahir
kira-kira pada tahun 401. Ketika meninjak masa remajanya, Hilarius
masuk biara santo Honoratus di Pulau Lerins, Prancis dan ditabhiskan
menjadi Uskup Agung Arles pada usia 29 tahun. Ia juga diangkat oleh Sri
Paus Leo Agung (440-460) sebagai Uskup Metropolitan di Propinsi
Gerejawi itu. Dalam jabatannya itu, Hilarius tetap menghayati cara
hidup sederhana seorang rahib, dan rajin melakukan pekerjaan-pekerjaan
tangan demi kesejahteraan para fakir miskin. Ia dikenal sebagai seorang
Uskup yang tinggi disiplin hidupnya dan aktif dalam karya-karya
pastoral.
Ia memecat Uskup Chelidonius dan Proyektus dari jabatan karena kurang aktif dalam tugas dan kurang berdisiplin diri. Karena tindakan ini bukan merupakan wewenangnya, maka ia diberi peringatan tegas oleh Paus Leo Agung, dan diturunkan jabatannya sebagai uskup Metropolitan.
Meskipun demikian, ia tetap menjadi Uskup Arles, dan terus berkarya seperti biasa hingga hari kematiannya pada tahun 449. Hilarius, seorang uskup yang sederhana, miskin, rajin dan mahir menafsirkan Kitab Suci.
Ia memecat Uskup Chelidonius dan Proyektus dari jabatan karena kurang aktif dalam tugas dan kurang berdisiplin diri. Karena tindakan ini bukan merupakan wewenangnya, maka ia diberi peringatan tegas oleh Paus Leo Agung, dan diturunkan jabatannya sebagai uskup Metropolitan.
Meskipun demikian, ia tetap menjadi Uskup Arles, dan terus berkarya seperti biasa hingga hari kematiannya pada tahun 449. Hilarius, seorang uskup yang sederhana, miskin, rajin dan mahir menafsirkan Kitab Suci.
Santa Yutta, Pengaku Iman
Sebagai seorang bangsawan, ia menikmati kehidupan yang sejahtera.
Hartanya berlimpah, namun setelah suaminya gugur di medan perang,
Yutta meninggalkan segala kemewahannya dan mengalihkan perhatiannya
untuk membantu kaum miskin dan merawat orang-orang buta. Yutta
menjalankan devosi khusus kepada Hati Kudus Yesus. Ia meninggal dunia
sebagai pertapa di Kulmsee, Prusia Timur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar